Sikap.

Ketika aku membetulkan motorku di bengkel yang sepi pengunjung, bukannya motorku membaik, malah tak sengaja jatuh ketika tes di jalan raya. Bukanya betul, motorku malah bertambah parah kerusakannya. Lalu bagaimana reaksiku? Aku tidak marah sama sekali, bagaimana aku mau marah pada montir yang tak sengaja merusak dan tidak sanggup membayar semua kerusakan itu. 

Harusnya jika tau bengkel itu tidak bisa bertanggung jawab, yaa jangan datang kembali. Yang aku lakukan adalah tetap memilih bengkel itu untuk memperbaiki motorku. Hampir semua temanku marah ketika tau apa yang aku lakukan. Tapi memang aku orang yang bersikap seperti itu. Siapa yang mau menerima laki-laki yang bergerak menurut hati kecilnya ini? Kadang ia juga tidak rasional terhadap banyak hal.

Komentar