Fixers.

Mungkin tiap hari ada saja setidaknya dua sampai tiga orang yang menceritakan masalahnya. Terdengar berlebihan memang, tapi begitulah kenyataannya. Kebanyakan mereka meminta bantuan, saran, dan masukan perihal masalah asmara, finansial, keluarga, dan pekerjaan. Sebagai manusia, cara-cara hidup seperti lembaga bantuan hukum atau dompet dhuafa ini tak bisa dilakukan terus menerus. 

Aku mesti sadar bahwa kemampuanku juga terbatas. Di sisi lain benci kebekuan, aku tidak mau mengadu nasib, ingin terus bergerak membantu. Tapi bagaimana perihal masalah-masalah pribadiku? sepertinya semakin menumpuk saja. Bukankah cara hidup seperti ini cukup menyedihkan? Aku tau tempat mengadukan masalah terbaik adalah pada yang menciptakanku, tapi bagaimana hubunganku dengan manusia lainnya? Segala hal yang tidak seimbang memang tidak baik. Nampaknya hablum minannas mesti dibangun dengan serius.

Komentar